Merawat Mesin Cutting Murah Agar Tak Cepat Rusak
cuttingstickerupdate - Merawat mesin cutting sebenarnya tidak tergantung pada harganya yang mahal atau murah. Sebab sebuah produk elektronika pasti memiliki usia pemakaian. Namun acapkali sobat beranggapan bahwa mesin cutting yang harganya mahal selalu awet.
Padahal tidak demikian adanya. Semuanya tergantung perawatawan. Jika yang mahal saja bisa cepat rusak, apalagi yang murah. Karena pada intinya setiap membuka usaha termasuk cutting sticker, sobat pasti menimbang modal yang dikeluarkan.
Jika dengan modal tak terlalu mahal bisa mendapatkan penghasilan yang lumayan, tak ada salahnya memilih membeli mesin cutting murah. Murah di sini menurut saya adalah produk mesin cutting buatan China. Karena berdasarkan pertanyaan yang dikirimkan ke email saya, rata-rata yang menanyakan cara merawat mesin cutting murah mereka menyebutkan mereknya.
Diantaranya Redsail, PCut, Jinka, Rhinotec, Innograph, Teneth dan merek lain yang harganya di bawah Rp10 jutaan.
Oke sobat, silakan disimak hal-hal berikut ini, semuanya berdasarkan pengalaman pribadi selama membuka Bintan Wrapping selama hampir 10 tahun dan menggunakan beberapa merek mesin cutting sticker.
Jika tidak sedang dipakai, upayakan mesin cutting sticker sobat tidak selalu terhubung ke colokan listrik. Namanya cuaca, kadang ada musim hujan dan kemarau. Saat hujan biasanya ada petir dan fenomena alam lain yang bisa mengakibatkan petaka: tersambar petir. Sobat pasti sudah sering mendengar alat elektroika seperti televisi dan komputer tersambar petir.
Hal ini tidak berlaku untuk sobat yang tokonya terpasang AC sehingga pintunya harus selalu tertutup. Bagi sobat yang tokonya terbuka dan mesin cutting stickernya dipajang di ruang yang sama, memberishkan debu setiap hari adalah hal penting.
[Baca Juga : Membuat File Cutting Pelat Nomor Kendaraan]
Jika sehari atau dua hari tidak dibersihkan mungkin debu yang menempel hanya tampak di bagian luar body mesin cutting. Padahal debu juga bisa berpengaruh ke bagian dalam mesin yang susah untuk dibersihkan jika debunya terlalu tebal. Selain itu melihat kondisi mesin cutting yang bersih pasti menyenangkan.
Gunakan stabilizer atau perangkat elektronik yang fungsinya mengatur aliran listrik agar stabil. Jangan terlalu percaya diri dahulu dengan mengatakan listrik di toko sobat stabil. Dengan stabilizer sobat akan mendengar dengan pasti bagaimana suatu saat arus listrik turun atau naik. Dan saya sering mendengar bunyi di stabilizer di toko saya yang menandakan arus listriknya memang tak stabil.
Bagi mesin cutting sticker, tidak stabilnya arus listrik tentu akan sangat berpengaruh. Jika lama-lama, memungkinkan terjadinya kerusakan.
Alat penyimpan daya cadangan yang cuup populer ialah UPS atau uninterruptible power supply. Perangkat ini terasa benar fungsinya saat terjadi mati listrik mendadak. Bayangkan sobat sedang mengerjakan cutting motif yang rumit, butuh berjam-jam prosesnya. Jika baru separuh lampu mati, tentu sobat mengalami kerugian.
Dengan UPS, maka sobat bisa memilih agar daya cadangan dialirkan untuk komputer dan mesin cuttingnya sehingga kedua perangkat penting usaha sobat ini tetap bekerja saat litrik padam.
Saran saya, jika sobat memang ingin mencabut colokan ke mesin cutting sehabis jam kerja setiap hari, cabutlah colokan ke terminal listriknya. Jangan copot kabel yang menancap di mesin cutting. Sebab lama-lama akan aus dan iki akan merugikan sobat sendiri.
[Baca Juga: Rhinotec Rilis Mesin Cutting Auto Contour]
Demikian juga jika sobat termasuk tipe perfeksionis, maunya bekerja itu sesuai benar dengan yang baku, saat mencabut kabel datanya cabut saja yang ada di terminal USB komputer, jangan yang menancap di mesin cutting sticker.
Pada angka ke-5 di atas saya jelaskan soal mencabut kabel agar tak ada aliran listrik ke mesin cutting. Untuk melakukannya, pastikan sobat mematikan dahulu tombol power yang ada di setiap mesin cutting. Jangan cabut kabel ketika mesin cutting masih menyala.
Mungkin sobat menginginkan putaran motor mesin cutting stiker selalu lancar supaya asyik diajak mencari nafkah. Tetapi mesin buatan manusia wajar jika sesekali agak tak lancar. Jika ini yang terjadi maka gunakanlah spray silicon yang bisa dibeli dengan mudah di toko peralatan. Jangan gunakan oli, apalagi oli bekas hasil meminta dari tetangga toko yang membuka bengkel motor hehe.
Bahasa yang saya gunakan di atas sebenarnya sangat berlebihan sobat. Diforsir saja artinya sudah di luar batas kemampuan, apalagi saya tambah berlebihan. Saat saya masih bekerja sebagai editor di koran, pasti wartawannya saya panggil.
[Baca Juga: Apakah Bahan Sticker Terbaik untuk Konsumen?]
Artinya, saya di sini ingin menekankan bahwa sebaiknya gunakanlah mesin cutting sticker sewajarnya. Jika sobat buka jam 08.00 pagi dan tutup jam 17.30 setiap hari, apakah mesin cutting harus menyala selama itu? Akan lebih bagus jika sobat memiliki jam istirahat misalnya jam 12,00 sampai 13.00 adalah waktu istriahat. Bisa berikan alasan untuk makan, salat dan sebagainya. Satu jam itu matikan mesin cutting untuk memberinya istirahat, bukan hanya si empunya yang istirahat,
Kerusakan mesin cutting bukan hanya soal listrik. Memasang pisau mesin cutting dengan cara menonjolkannya keluar terlalu panjang juga akan merusak mesin. Karena rumah holder yang seharusnya bisa turun maksimal tertahan oleh tingginya ujung pisau mesin cutting pada permukaan bahan sticker yang akan dipotong.
Selain itu, jika setingan pisau jarum sobat seperti ini tarikan sabuk karetnya juga tak stabil. Karena bisa saja ujung pisau mesin cutting sobat akan mengikis paparback bahan sticker. Paper back adalah kertas pelapis bagian belakang bahan sticker.
Memberikan tekanan terlalu kuat pada setelan mesin cutting juga patut dihindari. Atur tekanan dan kecepatan sesuai dengan keperluan. Tekanan lebih biasanya sobat lakukan untuk penggunaan pisau atau jarum mesin cutting yang sudah muai aus, agar tetap bisa memotong.
Memerlakukan tekanan sangat tinggi akan memaksa mesin cutting bekerja terlalu ekstra juga. Jika ini dilakukan dalam jangka waktu lama dan berulang-ulang, tidak menutup kemungkinan mesin sobat akan rusak.
Merawat mesin cutting agar tidak mudah rusak pada poin ke-11 adalah memanjakan properti sobat. Ini kalau bisa, kalau nggak juga nggak papa. Jika memang memungkinkan ada baiknya menempatkan komputer dan mesin cutting pada ruang ber-AC.
Ruangan AC akan membuat mesin cutting dan komputer lebih dingin. Dan tentu bukan hanya mesin yang dingin, sobat juga akan bisa bekerja lebih nyaman.
[Baca Juga: Perbedaan Cutting Sticker dan Printing Sticker]
Demikian sobat semua, cara merawat mesin cutting murah agak tak cepat rusak. Ada baiknya saya mengingatkan, yang punya mesin cutting merek super seperti Graphtec, US Cutter, Mimaki, Roland dan sejenisnya juga tetap harus melakukan perawatan.
Semoga hari sobat menyenangkan dan orderan setiap hari lancar. ***
Padahal tidak demikian adanya. Semuanya tergantung perawatawan. Jika yang mahal saja bisa cepat rusak, apalagi yang murah. Karena pada intinya setiap membuka usaha termasuk cutting sticker, sobat pasti menimbang modal yang dikeluarkan.
Jika dengan modal tak terlalu mahal bisa mendapatkan penghasilan yang lumayan, tak ada salahnya memilih membeli mesin cutting murah. Murah di sini menurut saya adalah produk mesin cutting buatan China. Karena berdasarkan pertanyaan yang dikirimkan ke email saya, rata-rata yang menanyakan cara merawat mesin cutting murah mereka menyebutkan mereknya.
Diantaranya Redsail, PCut, Jinka, Rhinotec, Innograph, Teneth dan merek lain yang harganya di bawah Rp10 jutaan.
Oke sobat, silakan disimak hal-hal berikut ini, semuanya berdasarkan pengalaman pribadi selama membuka Bintan Wrapping selama hampir 10 tahun dan menggunakan beberapa merek mesin cutting sticker.
Merawat Mesin Cutting
1. Putuskan dari Aliran Listrik
Jika tidak sedang dipakai, upayakan mesin cutting sticker sobat tidak selalu terhubung ke colokan listrik. Namanya cuaca, kadang ada musim hujan dan kemarau. Saat hujan biasanya ada petir dan fenomena alam lain yang bisa mengakibatkan petaka: tersambar petir. Sobat pasti sudah sering mendengar alat elektroika seperti televisi dan komputer tersambar petir.
2. Bersihkan Debu
Hal ini tidak berlaku untuk sobat yang tokonya terpasang AC sehingga pintunya harus selalu tertutup. Bagi sobat yang tokonya terbuka dan mesin cutting stickernya dipajang di ruang yang sama, memberishkan debu setiap hari adalah hal penting.
[Baca Juga : Membuat File Cutting Pelat Nomor Kendaraan]
Jika sehari atau dua hari tidak dibersihkan mungkin debu yang menempel hanya tampak di bagian luar body mesin cutting. Padahal debu juga bisa berpengaruh ke bagian dalam mesin yang susah untuk dibersihkan jika debunya terlalu tebal. Selain itu melihat kondisi mesin cutting yang bersih pasti menyenangkan.
3. Sediakan Stabilizer
Gunakan stabilizer atau perangkat elektronik yang fungsinya mengatur aliran listrik agar stabil. Jangan terlalu percaya diri dahulu dengan mengatakan listrik di toko sobat stabil. Dengan stabilizer sobat akan mendengar dengan pasti bagaimana suatu saat arus listrik turun atau naik. Dan saya sering mendengar bunyi di stabilizer di toko saya yang menandakan arus listriknya memang tak stabil.
Bagi mesin cutting sticker, tidak stabilnya arus listrik tentu akan sangat berpengaruh. Jika lama-lama, memungkinkan terjadinya kerusakan.
4. Gunakan Daya Cadangan
Alat penyimpan daya cadangan yang cuup populer ialah UPS atau uninterruptible power supply. Perangkat ini terasa benar fungsinya saat terjadi mati listrik mendadak. Bayangkan sobat sedang mengerjakan cutting motif yang rumit, butuh berjam-jam prosesnya. Jika baru separuh lampu mati, tentu sobat mengalami kerugian.
Dengan UPS, maka sobat bisa memilih agar daya cadangan dialirkan untuk komputer dan mesin cuttingnya sehingga kedua perangkat penting usaha sobat ini tetap bekerja saat litrik padam.
5. Colok Cabut Kabel
Saran saya, jika sobat memang ingin mencabut colokan ke mesin cutting sehabis jam kerja setiap hari, cabutlah colokan ke terminal listriknya. Jangan copot kabel yang menancap di mesin cutting. Sebab lama-lama akan aus dan iki akan merugikan sobat sendiri.
[Baca Juga: Rhinotec Rilis Mesin Cutting Auto Contour]
Demikian juga jika sobat termasuk tipe perfeksionis, maunya bekerja itu sesuai benar dengan yang baku, saat mencabut kabel datanya cabut saja yang ada di terminal USB komputer, jangan yang menancap di mesin cutting sticker.
6. Pastikan Mesin Mati
Pada angka ke-5 di atas saya jelaskan soal mencabut kabel agar tak ada aliran listrik ke mesin cutting. Untuk melakukannya, pastikan sobat mematikan dahulu tombol power yang ada di setiap mesin cutting. Jangan cabut kabel ketika mesin cutting masih menyala.
7. Gunakan Spray Silicon
Mungkin sobat menginginkan putaran motor mesin cutting stiker selalu lancar supaya asyik diajak mencari nafkah. Tetapi mesin buatan manusia wajar jika sesekali agak tak lancar. Jika ini yang terjadi maka gunakanlah spray silicon yang bisa dibeli dengan mudah di toko peralatan. Jangan gunakan oli, apalagi oli bekas hasil meminta dari tetangga toko yang membuka bengkel motor hehe.
8. Jangan Diforsir Berlebihan
Bahasa yang saya gunakan di atas sebenarnya sangat berlebihan sobat. Diforsir saja artinya sudah di luar batas kemampuan, apalagi saya tambah berlebihan. Saat saya masih bekerja sebagai editor di koran, pasti wartawannya saya panggil.
[Baca Juga: Apakah Bahan Sticker Terbaik untuk Konsumen?]
Artinya, saya di sini ingin menekankan bahwa sebaiknya gunakanlah mesin cutting sticker sewajarnya. Jika sobat buka jam 08.00 pagi dan tutup jam 17.30 setiap hari, apakah mesin cutting harus menyala selama itu? Akan lebih bagus jika sobat memiliki jam istirahat misalnya jam 12,00 sampai 13.00 adalah waktu istriahat. Bisa berikan alasan untuk makan, salat dan sebagainya. Satu jam itu matikan mesin cutting untuk memberinya istirahat, bukan hanya si empunya yang istirahat,
9. Mata Pisau di Holder
Kerusakan mesin cutting bukan hanya soal listrik. Memasang pisau mesin cutting dengan cara menonjolkannya keluar terlalu panjang juga akan merusak mesin. Karena rumah holder yang seharusnya bisa turun maksimal tertahan oleh tingginya ujung pisau mesin cutting pada permukaan bahan sticker yang akan dipotong.
Selain itu, jika setingan pisau jarum sobat seperti ini tarikan sabuk karetnya juga tak stabil. Karena bisa saja ujung pisau mesin cutting sobat akan mengikis paparback bahan sticker. Paper back adalah kertas pelapis bagian belakang bahan sticker.
10. Atur Tekanan Sewajarnya
Memberikan tekanan terlalu kuat pada setelan mesin cutting juga patut dihindari. Atur tekanan dan kecepatan sesuai dengan keperluan. Tekanan lebih biasanya sobat lakukan untuk penggunaan pisau atau jarum mesin cutting yang sudah muai aus, agar tetap bisa memotong.
Memerlakukan tekanan sangat tinggi akan memaksa mesin cutting bekerja terlalu ekstra juga. Jika ini dilakukan dalam jangka waktu lama dan berulang-ulang, tidak menutup kemungkinan mesin sobat akan rusak.
11. Manjakan Mesin Cutting
Merawat mesin cutting agar tidak mudah rusak pada poin ke-11 adalah memanjakan properti sobat. Ini kalau bisa, kalau nggak juga nggak papa. Jika memang memungkinkan ada baiknya menempatkan komputer dan mesin cutting pada ruang ber-AC.
Ruangan AC akan membuat mesin cutting dan komputer lebih dingin. Dan tentu bukan hanya mesin yang dingin, sobat juga akan bisa bekerja lebih nyaman.
[Baca Juga: Perbedaan Cutting Sticker dan Printing Sticker]
Demikian sobat semua, cara merawat mesin cutting murah agak tak cepat rusak. Ada baiknya saya mengingatkan, yang punya mesin cutting merek super seperti Graphtec, US Cutter, Mimaki, Roland dan sejenisnya juga tetap harus melakukan perawatan.
Semoga hari sobat menyenangkan dan orderan setiap hari lancar. ***
0 Response to "Merawat Mesin Cutting Murah Agar Tak Cepat Rusak "
Post a Comment