Kepulauan Riau bukan Riau, Tanjungpinang bukan Pangkalpinang
Selamat datang ke Tanjungpinang, Ibu Kota Provinsi Kepulauan Riau yang biasa disingkat Kepri. Jika masih asing, sebaiknya Anda terus baca artikel saya kali ini.
Sumpah, artikel ini sengaja saya buat dalam kesadaran penuh dan lebih serius dibandingkan tulisan lain sebelumnya. Karena sebagai salah satu warga Kepri yang tinggal di Tanjungpinang saya merasa ikut berkewajiban memberikan penjelasan.
Gedung Gonggong di Tepi Laut, selalu ramai dikunjungi warga. Foto - istimewa |
Sebenarnya sih sudah banyak rulisan resmi yang dikeluarkan instansi pemerintah soal Tanjungpinang. Persoalan yang masih sering terjadi ialah, orang masih banyak yang menyebut Tanjungpinang sebagai Pangkalpinang.
Akhiran pinang mungkin penyebab mereka salah menyebut. Padahal antara Tanjungpinang dan Pangkalpinang jelas berbeda. Sangat berbeda.
Yuk kita selami lautan penyebutan tadi agar tak salah lagi ke depan.
Kepri dan Tanjungpinang
Salah satu sudut Kota Tanjungpinang, mengarah ke Dompak. Foto - istimewa |
- Kepulauan Riau bukan Riau
Pertama yuk kita bawa nama provinsi Kepulauan Riau dan Riau. Sama-sama menggunakan kata Riau. Kepulauan Riau merupakan provinsi hasil pemekaran dari Riau. Jadi Riau bisa disebut provinsi induk dari Kepulauan Riau.
Kepulauan Riau memilih Kota Tanjungpinang sebagai ibu kotanya. Riau mencantumkan kota Pekanbaru sebagai ibu kotanya. Antara Kepulauan Riau dan Riau jelas terpisah lautan.
- Kepulauan Riau Disingkat Kepri
Bagi Anda yang salah menuliskan label pengiriman, yang seharusnya ke Kepuluan Riau namun salah menulis Riau, boleh menyingkatnya.
Singkat saja Kepulauan Riau dalam kurung Kepri.
- Tanjungpinang dan Pangkalpinang
Tanjungpinang adalah Ibu Kota Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), sedangkan Pangkalpinang adalah Ibu Kota Provinsi Bangka Belitung (Babel).
Nah, jauh banget kan bedanya?
Makanya pemerintah daerah dibantu pusat belakangan ini gencar melakukan pembangunan di Kota Tanjungpinang. Harapannya, dengan cantiknya kota ini maka akan mengundang wisatawan datang.
Jika Tanjungpinang cantik, pelancong akan tertarik. Mereka akan menceritakan bagaimana indahnya Tanjungpinang kepada saudara, teman, kekasih, dan orang lain.
Tanjungpinang bisa ditempuh menggunakan pesawat maupun kapal. Bandara Haji Fisabilillah (RHF) memiliki jadwal penerbangan reguler dari dan ke Jakarta. Artinya Tanjungpinang isu secara perjalanan dekat dari ibu kota negara.
Bisa juga dari laut, melaui Pelabuhan Sri Bintanpura. Nah, di sinilah saya akan mengucapkan selamat datang ke Tanjungpinang.
Bagi Anda yang merencanakan mengunjungi Tanjungpinang di masa depan, kelak akan disuguhi bangunan ikonik yang bisa dilihat. Bahkan saat Anda masih ada di atas kapal.
Megaproyek Gurindam 12
Tanjungpinang surga oleh-oleh berupa bilis atau ikan teri. Foto - istimewa |
Megaproyek yang sekarang tengah dikerjakan ialah Gurindam 12. Peletakan batu pertama pembangunannya dilakukan oleh Jaksa Agung Prasetyo pada 23 September 2018 silam.
“Kalau proyek ini selesai, Saya yakin tidak akan kalah dengan Jimbaran di Bali. Bahkan Kepri bisa mengalahkan Singapura jika ini bisa terlaksana,” kata Jaksa Agung, waktu itu.
Ada apa di Gurindam 12? Saat peletakan batu pertama pembangunan Gedung LAM Kepri, Gubernur Kepri Ansar Ahmad menjelaskannya.
Yang pasti Gedung LAM Kepri bakal berada di tepi laut, terlihat jelas oleh penumpang kapal.
Di sekitarnya juga bakal dibangun diantaranya etalase Dekranasda. Sudah pasti oleh-oleh dan cendera mata khas Kabupaten dan Kota se-Kepri bisa Anda temukan di sini.
Per kabuoaten dan kota, kalau saya melihat video rancangannya akan dibuatkan anjungan sendiri-sendiri. Sudah pasti kuliner bakal hadir di sini.
Gurindam 12 dibangun dengan harapan menjadi pusat perekonomian bagi warga.
Gubernur Kepri nggak mau Gedung LAM Kepri ecek-ecek. “Yang namanya simbol itu tentu posisinya musti yang levelnya terbaik, karena Gurindam Duabelas ini akan menjadi pusat aktivitas ekonomi dan kegiatan masyarakat maka kita bangun di sini. Dan kita ingin menyatukan dengan ikon-ikon lain di tempat ini,” ujar Gubernur Ansar.
Tanjungpinang Bukan Pangkalpinang
Wajah baru Jalan Merdeka yang ada di kawasan kota lama. Foto - istimewa |
Pembangunan ini ada kaitannya dengan lidah banyak orang yang masih saja sakah menyebut Tanjungpinang dengan Pangkalpinang.
Sebagai Gubernur, Pak Ansar pasti nggak inginlah ibu kota provinsi yang dipimpinnya salah disebut orang.
Di berbagai kesempatan, ia senantiasa menekankan pentingnya memberikan edukasi kepada masyarakat Indonesia jika Tanjungpinang bukan Pangkalpinang.
"Itu betul, sampai sekarang masih banyak yang salah paham antara Tanjungpinang dan Pangkal Pinang, dan harus kita tanggapi hal ini," ungkapnya saat mengukuhkan Kerabat Provinsi Kepulauan Riau Jakarta (KPKRJ) di Hotel Paragon, Jakarta, 4 Juni 2022 lalu.
Ia lantas mengakui, untuk mendapatkannya cara paling mudah ialah memoles kota tersebut dari berbagai sudut, terutama dari segi infrastruktur, agar lebih menarik dan ikonik.
"Kita sudah mulai menjawab itu semua. Kita sedang benahi Kota Tanjungpinang agar lebih nyaman dan memiliki daya tarik bagi banyak orang. Kita ingin ada ciri khas yang mengesankan di Tanjungpinang, sehingga lebih mudah dibedakan," ujar Gubernur Ansar, sambungnya, mengutip dari laman resmi Pemprov Kepri.
Hal serupa juga dijelaskan oleh Kadiskominfo Kepri, Hasan saat diundang sebagai narasumber Dialog Lintas Pagi, Menata Ibukota Provinsi Kepri di Studio RRI Pro 1, Tanjungpinang, 3 Agustus 2022 kemarin.
Dengan tegas Hasan mengatakan Kepulauan Riau bukan Riau dan Tanjungpinang bukan Pangkalpinang.
Dipoles dengan Biaya Ratusan Miliar
Bandara Raja haji Fisabilillah di Tanjungpinan. Foto - istimewa |
Saat menghadiri pengukuhan Kerabat Provinsi Kepulauan Riau Jakarta (KPKRJ) di Hotel Paragon, Jakarta, 4 Juni 2022 lalu, Pak Ansar menyebut angka.
Angka yang digelontorkan pemerintah untuk merevitalisasi Kota Tanjungpinang.
Pada tahun 2022, Pemprov Kepri menganggarkan Rp300 juta untuk membangun atau mempercantik Pulau Penyengat, Gurindam 12, fly over depan Ramayana, merehabilitasi Kota Lama Jalan Merdeka, memperluas jalan menuju Bandara RHF, pembangunan gedung Balai Adat Melayu dan sebagainya.
"Tanjungpinang merupakan ruang tamunya Provinsi Kepri. Tentu harus tampil cantik, karena Tanjungpinang sebagai cerminnya Kepri. Dan yang paling penting, semua ini tak lain agar efek ekonomi bisa berjalan baik pula," tegas Pak Ansar lagi.
Jika saat ini Anda jalan-jalan ke Tanjungpinang, khususnya di Jalan Merdeka akan terlihat dinding bangunan di sisi jalan yang menggugah semangat.
Semuanya dicat dengan warna yang sudah dikaji terlebih dahulu oleh tim atau konsultan.
Semoga Anda tidak lagi salah menyebut Tanjungpinang dengan Pangkalpinang. ***
0 Response to "Kepulauan Riau bukan Riau, Tanjungpinang bukan Pangkalpinang"
Post a Comment